ANALISIS UNSUR INTRNSIK NOVEL LONDON LOVE STORY KARYA TISA TS. DAN STANLEY MAULEN
ANALISIS UNSUR INTRNSIK NOVEL LONDON LOVE STORY KARYA TISA TS. DAN STANLEY MAULEN
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Tugas
Akhir Mata Kuliah Menulis Karya Ilmiah
Disusun Oleh:
RIZKI INDRI ASTUTI
156210983
156210983
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN
SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah penulis
ucapkan kepada Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Analisis Unsur
Intrinsik London Love
Story karya Tisa TS.dan Stanley Maulen”. Meskipun
masih banyak kekurangan didalamnya kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari saudara ataupun pembeca nantinya.Tdak lupa penulis ucapkan terimakasih
kepada bapak Drs. Jamilin Tinambunan, M.Ed. selaku dosen mata kuliah Menulis
Karya Ilmiah yang telah memberikan tugas kepada kami.
Semoga
karya tulis ilmiah sederhana ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya.sebelumnya kami mohon maaf apabila ada terdapat kesalahan terhadap kata-kata yang kurang
berkenan , saya menyadari bahwa dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini masih
jauh dari kata sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun agar kami dapat menyelesaikan tugas dikemudian hari dengan lebih baik
lagi.
Pekanbaru, Mai 2017
Penulis
Rizki Indri
Astuti
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ii
DAFTAR
ISI............................................................................................................. iii
PERNYATAAN
PENULIS................................................................................................. v
ABSTRAK............................................................................................................................ vi
BAB
I PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah...................................................................................... 2
1.3
Tujuan Penulisan........................................................................................ 2
1.4
Ruang lingkup ........... 3
1.5
Pembatasan Masalah.................................................................................. 3
1.6
Teori........................................................................................................... 3
1.7
Anggapan Dasar........................................................................................ 6
1.8
Metodelogi................................................................................................ 6
1.8.1 Pengumpulan
Data.................................................................................... 7
1.8.2 Teknik........................................................................................................ 7
1.9
Analisis Data............................................................................................. 8
BAB
II DESKRIPSI DATA..................................................................................... 9
2.1 Deskripsi
Data........................................................................................... 9
2.2 Analisis
Data............................................................................................. 24
2.3 Intreprestasi Data...................................................................................... 30
BAB
III KESIMPULAN.......................................................................................... 32
3.1
Kesimpulan................................................................................................ 32
3.2
Hambatan dan Saran................................................................................. 33
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
PERNYATAAN
PENULIS
Saya yang
bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa karya tulis ilmiah in benar-benar
karya tulis saya sendiri. Namun ada ringkasan atau kutipan (baik langsung
maupun tidak langsung) yasa kutip dari buku atau sumber yang lainnya secara
ilmiah. Berdasarkan surat pernyataan ini yasa bertanggunga jawab atas kebenaran
dta dan fakta yang terdapat didalam karya tulis ilmiah ini.
Pekanbaru,
Mai 2017
Rizki
Indri Astuti
(15621093)
ABSTRAK
Unsur
intrinsik adalah unsur terpenting dalam membangun
sebuah karya sastra terutama novel. Tujuan penelitian ini adalah
mendeskripsikan tema, amanat, alur dan latar didalam novel yang akan dikaji. Sumber data adalah
sumber data tertulis
berupa novel London Love Story.Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dan tergolong dalam jenis penelitian
deskriptif .masalah yang dikaji penulis dalam penelitian ini adalah (1)
bagaimana tahapan alur dalam novelLondon Love Story?
(2) bagaimana latar dalam novelLondon Love Story?
(3) apa saja amanat didalam novelLondon Love Story?
(4) baagaimana tema didalam novelLondon Love Story?.
Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan
alur dalam novel London Love Story
(2) mendeskripsikan latar/setting novel London
Love Story(3) mendeskripsikan amanat yang tekandung dalam dalam novel London Love Story(4) mendeskripsikan tema dalam novelLondon Love Story. Penulis menyimpulkan
penelitian bahwa London Love Storymemiliki
alur maju dan mundur, cerita dalam novel London
Love Storyini menggunakan latar tempat dan waktu, amanat yang disampaikan secara
tesurat, tema dalam novel London Love
Storyadalah Kisah CintaRemaja dan Pesahabatan.
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sastra
merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam peradaban manusia
semenjak ribuan tahun yang lalu.Kehadiran sastra di tengah peradaban manusia
tidak dapat ditolak, bahkan kehadiran tersebut diterima sebagai salah satu
realitas sosial budaya.Hingga saat ini,sastra tidak saja dinilai sebagai karya
seni yang memilikin budi,imajinasi, dan emosi, tetapi telah dianggap sebagai
suatu karya kreatif yang dimanfaatkan sebagai konsumsi intelektual di samping
konsumsi emosi. Karya sastra merupakan perluasan kreatifitas seorang penulis dan imajnatif
penulis. Karya sastra adalah tempat pengarang membuat catatan baru yang
dilandasi kesadaran dan tanggungjawab dari segi kreativitas sebagai karya seni.
Hamidy (2001:46) mengatakan “karya sastra yang berada dalam kategori karya
kreati imaginatif itu dapat dibedakan dalam garis besarnya atas dua cabang:
fiksi dan puisi.Sebuah karya
novel memiliki unsur yang membangun yaitu intrinsik dan ekstrinsik.Salah satu
karya fiksi adalah novel, banyak pengarang yang menjadikan novel menjadi sarana
untuk berbagi informasi dan pengalaman. Menurut Nurgiantoro (2013:13) “ fiksi
menceritakan berbagai masalah kehidupan manusia dalam interaksinya dengan
tuhan”. Menurut Abrahams ( dalam Nurgiantoro 2013:4),
Dunia imajinatif yang dibangun melalui berbagai unsur intrinsiknya
seperti pristiwa, plot, tokoh/penokohan, latar, sudut pandang yang kesemuanya
tentu saja juga bersifat imajinatif.
Unsur ekstinsik
adalah unsur yang berada diluar teks sastra.Unsur
intrinsik adalah unsur yang membangun karya itu sendiri, kepaduan antara
berbagai unsur interinsik ini yang membuat sebuah novel berwujud. Unsur dalam
intrinsik berupa tema, perwatakan/penokohan, alur/plot, setting/latar, sudut
pandang, dan gaya bahasa. Dunia sastra
sudah memiliki banyak novel yang bervariasi, novel yang berisi tentang kisah
hidup nyatapun sudah sering menjadi pilihan pembaca. Salah satunya novel London Love Story yang
bercerikan tentang kehidupan persahabatan dan kisah cinta. Novel London Love Story berawal dari cerita tentang
empat orang mahasiswa berasal dari Indonesia yang sedang kuliah di ibu kota
London negara Inggris. Mereka adalah Caramel, Bima, Dave, dan Adelle.Caramel
merupakan seorang gadis yang terlahir dari keluarga sederhana yang sukses dalam
meraih cita-cita untuk kuliah di London, Inggris.
1.2
Rumusa Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas , maka
dapatlah dituliskan masalah penelitian ini sebagai berikut:
1.
Bagaimana tahapan alur/plot dalam novel London
Love Story karya Tisa TS. Dan Stanley Maulen?
2.
Bagaimana latar/setting dalam novel London
Love Story karya Tisa TS. Dan Stanley Maulen?
3.
Apa saja amanat dalam novel LondonLove
Story karya Tisa TS. Dan Stanley Maulen?
4.
Bagaimanakah tema dalam novel London
Love Story karya Tisa TS. Dan Stanley Maulen?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan masalah yang telah penulis uraikan , maka
penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, menganalisis dan
menginterpretasikan masalah meliputi:
1.
Mendeskipsikan alur/plot dalam novel London
Love Story karya Tisa TS. Dan Stanley Maulen
2.
Mendeskripsikan latar/setting dalam novel London Love Story karya Tisa TS. Dan Stanley Maulen
3.
Mendeskripsikan saja amanat dalam novel LondonLove
Story karya Tisa TS. Dan Stanley Maulen
4.
Mendeskripsikan tema dalam novel London
Love Story karya Tisa TS. Dan Stanley Maulen
1.4
Ruang Lingkup
Penelitian ini termasuk
dalam ruang lingkup ilmu sastra unsur interinsik struktur novel.Unsur-unsur
yang membangun karya sastra novel terdiri atas unsur intrinsik dan unsur
ekstrinsik.Menurut Nurgiantoro (2003:30) “unsur intrinsik adalah unsur-unsur
yang membangun karya sastra itu sendiri”. Unsur intrinsik meliputi alur/plot,
tema, latar/setting, tokoh/penokohan, gaya bahasa, sudut pandang, dan amanat.
1.5
Pembatasan
Masalah
Mengingat
masalah yang ditawarkan dunia sastra sangat luas dan kompleks, dalam kesempatan
ini penulis membatasi ruang lingkup permasalahannya, masalah penelitian ini
dibatasi pada unsur intrinsik yang meliputi: (1) alur/plot, (2) amanat, (3)
tema yang terdapat dalam novel Penelitian ini termasuk
dalam ruang lingkup ilmu sastra unsur interinsik struktur novel. Unsur-unsur
yang membangun karya sastra novel London Love Story
karya Tisa TS.dan Stanley Meulen.
1.6
Teori
Karya
sastra ialah karya kreatif imaginatif. Yaitu karya yang mempunyai bentuk demikian rupa. Hamidy (2012:7)
mengatakan “unsur-unsur ekstetikanya merupakan bagian yang dominan. Dengan daya
kreatif orang dapat melihat beberapa kemungkinan, daripada apa yang pernah ada.
Menemukan dan menganalisis maslah meka penulis menggunakan beberapa teori yang
dikemukakan oleh paa pakar yang dijadikan landasan dalam mengkaji permasalahan
tersebut.
1.6.1 Unsur Intrinsik
Karya
sastra dilihat dari sistematika bangunan karya fiksi terbentuk dari beberapa
bagian yang menjadi pembentuknya diantaranya undur intrinsik seperti amanat,
tokoh, sudut pandang, gaya bahasa. Amanat juga salah satu unsur intrinsik
walaupaun sebgaian pendapat jaang memesukkan amanat dalam unur intrinsiknya.
Amanat mencakup pesan yang disampaikan novel, sebagai sebuah karya yang baik
novel harus bisa merubah sudut pandang pembaca menjadi lebih positif. Pesan
tersebut bis disampaikan secara langsung ataupun tersirat dari apa yang dialami
paa tkoh dalam novel tersebut. Menutut Burhan Nurgiyantoro (2013:30) unsur
Intinsik adalah:
Unsur-unsur
yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan
suatu teks hadir sebagai teks satra, unsur-unsur yang secara faktual akan
dijumpai orang jika orang membaca kaya satra yang terdiri dari alur/plot,
tokoh/perwatakan, lattar/setting, sudut pandang, gaya bahasa dan tema. Kepaduan
anatar berbagai unsur intrinsik inilah yang membuat sebuah novel berwujud.
1.6.2 Alur/Plot
Alur dalam karya fiksi pada umumnya merupakn
tahap-tahap dalam peristiwa. Alur juag merupakan rangkaian peristiwa dalam
sebuah ceriat. Alur cerita merupakan rangkaian peristiwa yang diharinkan oleh
pengarang. Menurut Aminuddin (2013:83) “alur adalah rangkaian cerita yang di
hadirkan oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin suatu cerita yang
dihadirkan oleh pelaku dalam sebuah cerita”. Peristiwa yang satu akan
mengakibatkan timbulnya peristiwa lain, peristiwa yang lain akan menjadi sebab
timbulnya peristiwa berikutnya. Alur/plot memiliki tiga kriteria urutan waktu,
yang pertama plot lurus progesif, yang kedua plot sorot balik flash back, yang ketiga plot campuran.
Nurgiyantoro (2013:214) mengatakan “plot campuran barang kali tidak ada novel secara
mutlak berplot lurus atausebaliknya sorot balik. Secara gais besar plot sebuah
novel mungkin progresif tetapi didalamnya, betapapun kadar kejadiannya, sering
terdapat adegan-adegan sorot balik”.menurut kutipan tersebut dapat dijelaskan
bahwa tidak mungkin ada sebuah ceritapun yang flash back, hal itu disebabkan
jika demikianterjadi pembaca akan sulit untuk tidak dikatakan tidak bisa
mengikuti cerita yang dikisahan secara terus menerus dilakukan secara mundur.
Tahapan-ahapan alur memiliki beaneragam bentuk,
salah satunya yang diungkapakan oleh Loban (dalam Aminuddin, 2013:85-86).
Pengarang
mengawali cerita dengan berangkat dari paparan suatu peristiwa yang menegangkan
dan menyita perhatian pembaca kerena adanya suatu yang mengundang tanda tanya
yang bisa diistilahkan dengan suspens. Dan pengarang memasuki tahapan eksposisi
dan mengembangkan isi ceritanya, setelah itu menginjak ke klimak sehingga
menuju ke penyelesaian.
1.6.3
Latar/Setting
Aminuddin
(2013:67) menyatakan “Latar adalah latar peristiwa dalam karya fiksi, baik
berupa tempat, waktu, maupun peristiwa, serta memiliki fungsi fisikal dan
fungsi psikologis”.
1.6.4
Amanat
Amanat
juga termasuk unsur intrinsik dalm sebuah karya fiksi yang memiliki kaitan
dengan tema. Menurut Nurgiyantoro (2013:429);
Seperti
halnya tema, dilihat dari segi dikotomi aspek isi karya sastranya, moral
merupakan sesuatu yang ingin disampaikan oleh pengarangnya kepada pembaca,
merupakan makna yang terkandung dalam sebuah karya, makna yang disarankan lewat
cerita. Adakalanya, moral diindentikan pengertiannya dengan tema walaupun
sebenarnya tidak selalu menyaran pada maksud yang sama. Karena keduanya
merupakan suatu yang terkandung, dalam ditafsirkan, dan diambil dari cerita,
moral dan tema dapat dipandang sebagai kemiripan. Namun, tema bersifat lebih
kompleks dari pada moral disamping tidak memiliki nilai langsung sebagi saran
yang ditujukan kepada pembaca.
Biasanya
amanat tersimpan rapi dan disembunyikan pengarangnya dalam seluruh isi cerita.
Hamidy (2012:21) mengatakan “karya sastra diharapkan mempunyai pesan-pesan
tertentu dari pengarang. Pesan-pesan pengaang ilah yang emjadi amanat kaya
fiksi itu”.
1.6.5 Tema
Tema dalam sebuah karya sastra fiksi hanyalah
merupakan salah satu dari sejumlah unsur membangunkan cerita yang secara
bersamaan membentuk sebuah keseluruhan. Bahkan sebenarnya estensi tema itu
sendiri tergantung dari berbagai unsur lainnya. Tema juga merupakan tujuan yang
akan dicapai pengarang. Menurut Aminuddin (2013:91) “tema adalah ide yang
mendasari suatu cerita sehingga berperan juga sebagai pangkal tolak pengarang
dalam memaparkan karya fiksi yang diciptakan”. Hartono dan Rahmanto, (dalam
Nurgiyantoro, 2013:115) yang mengatakan:
Tema
adalah gagasan (makna) dasar umum yang menopang sebuah karya sastra sebagai
stuktur semantik dan bersifat abtrak yang secara berulang-ulang dimunculkan
lewat motif-motif dan biasanya dilakukan secara implicit.
Tema sering dari motif-motif yang tedapat dalam
karya yang bersangkutan yang menentukan hadirnya peristiwa-peristiwa, konflik,
dan situasi tertentu. Tema juga bukanlah yang terlalu disembunyikan namun belum
tentu juga dikemukakan secra ekspilisit.
1.7
Anggapan
Dasar
1. Ada tahapan alur/plot dalam novel London Love Story karya Tisa TS. Dan
Stanley Maulen?
2. Ada latar/setting dalam novel London Love Story karya Tisa TS. Dan
Stanley Maulen?
3. Ada amanat dalam novel LondonLove Story karya Tisa TS. Dan Stanley Maulen?
4. Ada tema dalam novel London Love Story karya Tisa TS. Dan Stanley Maulen?
1.8
Metodelogi
Metode yang digunakan dalam enelitian ini
adalah metode deskriptif, yaitu metode yang dilakukan dengan cara
mendeskripsikan fakta-fakta yang ada kemudian mengaalisisnya (Ratna,2004:53).
Dalam penelitian ini akan menggambarkan data yang ada dalam karya sastra dan
menganalisisnya sebagai sumber ataupun merupakan rujukan.
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan intrinsik. Hal ini berdasarkan pada pendapat Teeuw dalam bukunya
Membaca dan Menilai Sastra (1983:60) yang menyatakan:
“karya sastra dipandang sebagai stuktu yang otonom, lepas dari latar
belakang sejarahnya, lepas pula dari diri dan niat sipenulis, lepas dari latara
belakang sosial dan efeknya pembaca.”
Dengan demikaian pendekatan ini merupakan suatu pendekatan subuah karya
sastra itu sendiri untuk mencapai makana menyeluruh melalui unsur-unsur yang
tedapat dalam karya sastra itu sendiri. Yang menjadi data dalam penelitian ini
adalah sumber data tertulis novel London
Love Story.
1.8.1 Pengumpulan Data
Dalam menemukan, menganalisis serta menginterpretasikan data, penulis
menggunakan teknik pengumpulan data Hermeneutik. Hamidy (2012:24) mengatakan
teknik hermeneutik yaitu teknik baca, catat dan simpulkan. Teknik ini biasanya
digunakan untuk kajian filologi yang mempelajari naskan maupun kajian sastra
yang menelaah roman, novel, cerpen.” Teknik ini saya lakukan sebagai berikut:
1.
Membaca keseluruhan novel London Love
Story karya Tisa TS. Dan Stanley Maulen untuk mengetahui jalan cerita para
pelaku dan peristiwa-peristiwa yang dirangkaikan pengarang menjadi sebuah
cerita yang utuh.
2.
Mencatat bagian-bagian unsu intrinsik yang terdapat dalam novel London Love Story karya Tisa TS. Dan
Stanley Maulen
3.
Penulis menyajikan data dari hasil pebahasan tentang telaah unsur intrinsik
yang meliputi alur, latar, amanat dan tema.
1.8.2 Teknik
Teknik yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah teknik membaca
keseluruhan isi novel London Love Story
karya Tisa TS. Dan Stanley Maulen. Dalam teknik mmbaca ini maka penulis akan
mendapatkan peristiwa-peristiwa yang akan dianalisis oleh penulis sehingga
mendapatan hasil penelitian yang diinginkan atau ayang dikajinya.
1.9
Analisi Data
Analisis data yang penulis lakukan dalam proses analisis novel London Love Story karya Tisa TS. Dan
Stanley Maulen dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Mengumpulkan data London Love Story
karya Tisa TS. Dan Stanley Maulen
2.
Data yang sudah terkumpul dianalisis London
Love Story karya Tisa TS. Dan Stanley Maulen
3.
Menarik kesimpulan berdasarkan hasil pembahasan.
BAB II DESKRIPSI DATA
2.1
Deskripsi Data
Penelitian yang berjudul “Analisis Unsur Intrinsik Novel London Love Story karya Tisa TS. Dan
Stanley Maulen” ini membahas unsur intrinsik. Yaitu (1) alur/plot, (2)
latar/setting, (3) amanat, (4) tema yang terdapat didalam novel London Love Story karya Tisa TS. Dan
Stanley Maulen.
2.1.1 Sinopsis Novel London Love Story karya Tisa TS. Dan Stanley Maulen.
Berikut ini adalah
sinopsi yang diambil dari novel London
Love Story karya Tisa TS. Dan Stanley Maulen.
“Dave
(Dimas Anggara) adalah seorang mahasiswa Indonesia yang kuliah di London.Dave
termasuk mahasiswa yang cukup populer di kampusnya, namun hatinya masih terasa
kosong setelah ditinggalkan oleh kekasih yang paling dicintainya.Padahal Dave
berencana untuk menjadikan kekasihnya tersebut menjadi cinta terakhirnya.Suatu
malam, ia bertemu dengan seorang cewek yang berusaha bunuh diri, Dave pun harus
menyelamatkan cewek tersebut. Belakangan diketahui cewek tersebut
bernama Adelle (Adila Fitri).Karena kebaikan hati Dave membuat Adelle
jatuh cinta padanya.Sementara itu, Caramel (Michelle Ziudith) adalah
mahasiswi Indonesia yang juga kuliah di sebuah universitas di London.Dia juga
bekerja paruh waktu di sebuah kedai pizza. Caramel selalu ribut dengan ibunya
soal surat-surat yang datang ke rumah ibunya, dan sang ibu mengirimkan surat
tersebut ke London, sedangkan Caramel tidak mau membaca surat-surat
tersebut.Caramel tidak ingin membuka luka lama dengan membaca surat-surat itu.
Di London, Caramel dikejar-kejar oleh Bima (Dion Wiyoko) yang berusaha
mendapatkan cintanya. Namun Caramel yang sudah tidak percaya tentang cinta,
selalu memakai logika untuk memandang cowok.Bima pun dibuat bekerja keras untuk
mendapatkan cinta Caramel.
2.1.2 Data peristiwa yang Terdapat dalam novel London Love Story karya Tisa TS. Dan
Stanley Maulen.
Peristiwa
1
Menceritakan tentang seorang gadis
asal indonesia yang tinggal di luar negeri untuk melanjutkan studynya yaitu di
London. Gadis ini bernama caramel saat ini ia berada di london yang massih
menikmati hari libur kuliahnya dengan mengisinya untuk bekerja paruh waktu
disebuah kafe pizza. Peristiwa ini terdapat dalam novel London Love Story karya Tisa TS. Dan Stanley Maulen. Peistiwa ini digambarkan melalui dialog
dan narasi dalam cerita. Pencitraan sebagai berikut:
Memasuki musim dingin kota London masih cuku bersahabat jka ingin
berjalan-jalan diluat atau taman.
“ya udah Ma, aku udah mau sampe halte bus, nih. Aku kerja dulu ya, entar
aku telepon lagi,” ujar caramel
Setelah telepon di disconnect, tak lam caramel sudah berdiri di sebuah bus
stop. Dan saat kemudian sebuah bus tingkat khas london ang berwana merah
menyala datang dan pergi membawa caramel dengan kekesalannya.
Tring.. tring..
Bunyi bel diatas pintu yang menandakan bahwa pintu baru saja terbuk,
terdengar saat camel masuk kedalam sebuah kafe pizza, tempat dia bekerja
sebagai seorang paruh waktu.
“good morning ice queen... pagi pagi udah cemberut aja nih.” Lody, teman
sekerja dengan caramel yang seang bersih-bersih beusaha menggoda caramel saat
ia melihat caramel masuk dengan wajah yag tidak bersahabat.
“Nggak lucu.” Balas caramel galak sambil
meraih serbet di hadapannya dan melemparkannya kewajah Lody. (Tisa TS. Dan
Stanley Maulen, 2016:12-16)
Peristiwa 2
Dalam peristiwa ini muncul sosok laki-laki bernama Dave yang merupakan
pacar dari Caramel yang sudah lama tidak bertemu dengan caramel. Dave merupakan
seorang mahasiswa yang cukup terkenal dan populer di kampusnya. Saat ini Dave
tengah menikmati indahnya malam hari di kota London bersama dengan
teman-temannya yang bersamaan dengan acara ulang tahun temannya yaitu Bayu.
Peristiwa ini dapat dilihat dalam dialog dan narasi dalam novel London Love Story karya Tisa TS. Dan
Stanley Maulen. Pencitraan sebaga berikut:
Malam telah tiba di London. Cahay yang menyala keluar dari gedung-geung
bertingkat, layar-layar Led, dan sebagai ikon London seperti London Eye alias
Milineum Eye yang bersinar bak bintang, sanggup menyelimuti seluruh kota hingga
terang benderang. Ini menjadikan London sebagai salah satu kota di muka bumi
yang paling kentara dalam pencitraan satelit karena cahaya-cahya yang mereka
hasilkan. Karena ini malam minggu, sepertinya akan bertambah panjang hidup di
London.
“Good evening, Sir...” seorang petugas vallet kulit putih menyambut Dav
sembari membukaakan pintu untuknya.
“God evening...” balas Dave. Ia keluar dari dlam mobil dan bergegas menuju
kedalam klub.
Dari dlam klub sudah terdengar suara hentakan musil klub yang membahana
seperti menyambut Dave. Didepan pintu masuk klub, puluhan sampai ratusan orang
dengan dandanan yang fashionable nampak mengantre masuk. Tapi tidak bagi Dave.
Ia cukup menunjukkan udangan ke penjaga
pintu. Setelah itu... dia bebas melenggang masuk tanpa hambatan. Didalam klub
Dave memperhatiakan kerumunan manusia dari berbagai macam ras yang sudah
membaur,. Mata Dave mulai berpetualang di seluruh area klub mencari kumpulan
teman-temannya. Pencariannya behnti. Ia berhasil menandai sekelompok orang
disalah satu spot diklub. Dave nampak menepuk salah seorang teman indonesianya,
Bayu. Bayu menoleh, “Daveyyyy...” serunya ia selalu memberiakn sebuah salam
high five.
“Gue kira lo nggak dateng, Bro!” ujar Bayu
“Mana mungkin gue nggak dateng, Bay. Happy
bithday, Buddy! Seventeen, huh? Dave berucap dengan sedikit ledekan.
“Ia, tujuh belas... pinginnya”
“Ha...ha...ha..”
(Tisa TS. Dan Stanley Maulen, 2016:19-22).
Peristiwa 3
Dalam peristiwa ini Dave di kejutkan dengan adanya adegan diman dave
melihat seorang gadis yang hendak menjatuhkan dirinya kedalam sungai tak lain
gadis itu adalah Adelle seorang gadis asal indonesia yang mendadak ingin bunuh
diri dengan cara menjatuhkan diri kedalam sungai karena malu pada orang tua dan
teman-temannya karena penikahannya gagal. Peristiwa ini dapat dilihat narasi
dalam novel London Love Story karya
Tisa TS. Dan Stanley Maulen. Pencitraan sebaga berikut:
Perlahan, Dave memundurkan mobilnya hingga sejajar dengan posisi gadis itu
yang berjarak beberapa meter darinya. Ia semakin curiga dengan apa yang akan
dilakukan oleh gadis tersebut. Mendadak gadis itu membanting botol ke aspal
hingga pecah sambil menangis histeris. Dave buru-buru menjauh, bukan mundur
tetapi kesamping solah memberikan kode dengan tangannya. Si gadis tersebut
melihat kebawah sungai sepertinya menguatkan dirinya untuk segera meloncat dari
jembatan. Tekatnya sudah bulat, ia akan menggenapi bisikan iblis dihatinya. (Tisa
TS. Dan Stanley Maulen,2016:27-32)
Peristiwa 4
Dalam peristiwa keempat ini Dave menyelamatkan Adelle dan membawanya ke
apartemennya. Peristiwa ini dapat dilihat dalam narasi novel London Love Story karya Tisa TS. Dan
Stanley Maulen. Pencitraan sebagi berikut:
Malam semakinpekat dikota London. Dingin yang menusuk tulang mulai datang
menyeruak menembus pori-pori kulit beruntung Dave sudah berada di apartemennya
yang mewah yang berukuran besar dan terletak disebelah barat kota dan tidak
terlalu jauh dari kawasan Kensington, sebuah kawasan kediaman kerajaan yang
dihuni keluarga kerajaan sejak abad ke-17. Ekspresi Dave masih berbeda ketika
dia masih berada diarea klub. Sekaang, ekspesinya panik dan bingung dengan
nuansa kawatir. Diliriknya Adelle yang terbaring tak berdaya disofa berwarna
putih gadin. Ia mulai memgang handphne-nya ingin menelepon sesorang, tapi entah
siapa. (Tisa TS. Dan Stanley Maulen,2016:35-36)
Peristiwa 5
Dalam peristiwa ini muncul sosok Bima yang merupakan laki-laki yang
menyukai Caramel. ini bertepatan di tempat kerja Caramel. Peristiwa ini dapat
dilihat dalam dialog dan narasi novel London
Love Story karya Tisa TS. Dan Stanley Maulen. Pencitraan sebagai berikut:
Pagi ini tidak seperti biasanya, pengunjung kafe pizza tempat Caramel kerja
lumayan ramai oleh pengunjung. Caramel dan para peawai yang lainnya sibuk tanpa
jeda melayani pelanggan.
“Next!” Caramel berseru nyaring didepan meja
kasir.
Ngek ngok..
Sebuah boneka lucu yang tidak begitu besar
lebih menyerupai boneka bayimuncul dihadapan Caramel, merayap lembut di meja
kasir sambil mengeluarkan bunyi, mengeluarkan rasa penasaran Caamel. Ia melirik
perlahan tangan yang membawa boneka tersebut.
Bima
Caremel terkejut. Dihadapannya sudah berdiri bima memasang senyum manisnya
cowok yang bertampang unyu, tetapi bergaya selengean engga pernah serius.
Tak tahan lagi, Bima langsung mencekal tanggan
Caramel, ia ingin mendapta pehatian Caremel. Caramel terkesiap.
“Lo atau nggak, semua yang gue sebutin tadi adalh resiko orang jatuh cinta?
Kasih gue kesempatan Mel. Dan gue, akan buktiin kalo gue nggak bakal selingkuh.
Bahkan, kalo lo jadi istri gue, gue nggak bakal poligami lo juga”. (Tisa TS.
Dan Stanley Maulen,2016:49-52).
Peristiwa 6
Dalam peristiwa ini Adelle yang ternya merupakan teman Bima tesebut tenyata
mulai menghubungi Bima dan di dalam peristiwa ini juga Bima sekalian
memperkenlkan Adelle kepada Caramel begitu juga sebaliknya. Peristiwa ini
dilihat dalam dialog dan narasi dalam novel London
Love Story karya Tisa TS. Dan Stanley Maulen. Pencitraan sebagai berikut:
Udara sejuk menyembur pelan lewat angin yang bersemilir, menyapu halus
London pada siang ini. Adelle mendapatkan tangannya dibalik jaket yang ia
pakai, berjalan gesit di sebuah trotoar dan langsung memasuki sebuah phone
booth berwarna merah. Ia sengaja keluar dari apartemen Dave mencari telepon
umumm, karena pesawat telepon di apartemen, terkunci rapat. Sampainya ia
ditelepon umum, otaknya berputa kencang mencoba mengingat sebuah nomor telepon
yang ia simpan dimemorinya.
Click!
Ia dpat mengingatnya sekarang. Segera jemarinya mulai memencet mencet kotak
kotak anngka dipesawat telepon. Tak lama mengunggu lamat-lamat terdengar suara.
“Halo...”
***
“Dengerr ya Dalle, nomor satu, lo tuh beruntung tadi telepon lo gue angkat. Nomor dua, gue kan
udah ingetin lu dari dulu, kalo cowok tuh bajingan! Inget Delle, gue ini cowok
dan gue tau mana yang bad ass, mana ang bukan. Sekarang, lo tau kan akibatnya
sendiri,” terang Bima panjang lebar.
***
Dipinggir jalan,
tidak jauh dari lokasi tempat Bima dan Adelle bertemu, Caramel si gadis cantik
mungil berdiri dengan wajah gaelisah. Tapi kepalanya, sesekali bergoyang
mengikuti lantunan musik dari headset yang terpasang di telinganya. Sesekali ia
melihat jam d tangannya.
“Caramellooo...”
Panggil Bima sembari melepas headset Caramel.
“ih...” Caramel
tersenta lalu, ia memukul pundak Bima dengan pelan.
“kamu emang ngeselin ya! Taddi pagi kamu nongol ganggu
kerja aku, terus sekarang kamu biarin aku nunggu hampir sejam!”
“iaya udah maaf.” Bima kemudian melirik Adelle.
“Caramello... this is my bestfriend, Adelle.”
“Hai.... Adelle emlemparkan senyum terbaiknya, memamerkan
deretan giginya yang berbaris bak pagar putih. Tanganya mengulur pada Caramel.
Caramel membalas
uluran tangan Adelle. Di samping mereka, Bima memperhatikan keduanya senyum
iblis tergaris di bibirnya.(Tisa TS. Dan
Stanley Maulen,2016:71-81).
Peristiwa
7
Dalam peristiwa ini
muncul sosok laki-laki yang merupakan sahabat Dave bernama Sam. Dlam peristiwa
ini tidak sengaja Sam bertemu dengan Caramel yang sudah lam di cari oleh Dave. Peristiwa ini dapat dilihat dalam dialog dan
narasi novel London Love Story karya
Tisa TS. Dan Stanley Maulen. Pencitraan sebagai berikut:
Puluhan orang bergerak cepat nan kaku diatas trotoar dengan jaket panjang,
syal, sarung tangan, dan beberapa memakai penutup kepala, berjalan saling mendahului. Seorang laki-laki datang
dari arah yang berlawanan dengan Caramel, tiba-tiba berhenti menegur.
“Hey..hey.. wait!. Panggil laki-laki itu.
Caramell berhenti dan berbalik badan menatapnya. Ia mulai berpikir dan
waspada, karena tidak ingin menjadi korban kejahatan dari orang-orang dengan
modus sok kenal.
“yes?.” Respon Caramel dingin
Laki-laki itu mendatangi caramel. “Lo Kara kan?”
Ia mencoba mengintograsi Caramel.
Degh!
Jantung Caramel berdegup kncang, hingga mau berhenti rasanya. Wajah Caramel
membeku, syok tak habis pikir baginya, sudah ribuan kilometer jauhnya dari
Indonesia, tapi masih ada saja orang Indonesia yang menegurnya dipinggir jalan
kota London. Dan itu bukan teman kampus atau kerja. Jelas orang ini mengenalnya
lama, karena ia memanggilnya dengan nama itu lagi, Kara. Panggilan yang sudah
usang dan tak pernah lagi terucap dari mulut teman-temannya. (Tisa TS. Dan
Stanley Maulen,2016:93-97).
Peristiwa 8
Dalam peristiwa ini
mengisahkan tentang dimana kisah cinta Dave dan Caramel 2 tahun yang lalu.
Peristiwa ini dapat dilihat dalam dialog dan narasi novel London
Love Story karya Tisa TS. Dan Stanley Maulen. Pencitraan sebagai berikut:
Tak biasanya langit pulau dewata sepekat ini. Awan hitam bergulung-gulung
seperti ombak di angkasa. Bunyi geledek terdengar membelah langit. Pantas saja,
laut pun bergelora, gelombangnya menghantam lambung kapal berkali-kali sedari
tadi.
Caramel tengah berada disebuah kapal motor cepat berukuran sedang yang
berisikan penumpang. Sebentar lagi mereka akan tiba di Tanjung Benoa, Bali.
Caramel duduk dengan wajah pucat dan terlihat mual, menahan mabuk laut itu.
Perutnya bergejolak, siap memuntahkan isinya. Seorang yang ada disampingnya,
melirik. Ia terusik dengan gejala-gejala yang Caramel alami. Ia kemudian
menyodorkan tas plastik di dekatnya.
“sorry, tapi mungkin kamu butuh ini.”
Caramel hanya menggeleng sambil menepis tangan nya yang masih memegang tas
plastik.
“makasih. Tapi aku enggak...”
HOEKKKKKK!!!!!!
Mendadak Caramel mengeluakanseluruh isi perutnya. Sebagian jatuh ke laut,
tapi apes bagi cowok itu, ada yang jatuh di sepatu nya. Ia tak berhasil
menghindari muntahan Caramel, meski sudah melompat sebaik mungkin.
Ah.........sial!
Cowok itu syok dan kehilangan kata-kata. Tapi, rasa dongkol nya bisa ia simpan
dengan sempurna, apalagi didepan gadis cantik seperti Caramel. (Tisa TS. Dan
Stanley Maulen,2016:99-102).
Peristiwa 9
Dalam peristiwa ini hubungan Dave dan Caramel mulai jauh lebih dekat dari
sebelumnya. Peristiwa ini dalat dilihat dari dialog dan narasi dalam novelLondon Love Story karya Tisa TS. Dan
Stanley Maulen. Pencitraan sebagai berikut:
Keesokan harinya..
Cowok itu dan Caramel tengah menikmati kebersamaan mereka dengan mengitari
tempat-tempat menarik di Pulai Dewata Bali. Rupaanya satu hai sudah cikup untuk
menciptakan kedekataan diantara mereka. Sepanjang jalan mereka bercanda ria
tenggelam dalam kebahagiaan liburan dan... sedikit asmara. Sementara mengemudi,
tangan kiri cowok itu mengganti frekuensi radio yang sedang mereka dengar.
“Ehh, stpo-stop. Jangan diganti.” Sahut Caramel saat mendengar sebuah lagu
cinta mengalun dari sebuah stasiun radio.
Malam harinya...
Disebuah restoran mewah dengan pemandangan persawahan yang dihiasi oleh
barisan obor, Caramel emnikmati makan malam yag sangat romatis dengan seorang
cowok. Lilin-lilin cantik dinyalakannya.
Setelah menghabiskan malam yang panjang bersama dngan nuansa yang sangat
romantis kedekatan keduanya semakin dekat lagi hingga saat itu si cowok meraih
tangan Caramel dan membisikan sesuatu, “Tadi kamu tanya, selanjutnya apa kan?
Kamu mau tau?”
Caramel terdiam menatapnya, menunggu apa yang kan dikatakan cowok itu.
“selanjutnya... aku mau jatuh cinta sama kamu. Tapi, aku nggak tau dengan
kamu.”
Caramel beraksi. “Apa kamu masih butuh jawaban? Beberapa hari ini kita
sama-sama terus, apa itu bukan jawaban?”
Cowok itu menyeringai halus. Tangannya membawa tangan Caramel menempel
didadanya. Kini pandangan mereka kembali tertuju pada pertunjukan kecak. (Tisa
TS. Dan Stanley Maulen,2016:103-114).
Peristiwa 10
Dlam
peristiwa ini terlihat jelas dimana kejadian ini yang menyebbkan Caramel salah
paham dengan Dave dan pergi meninggalkan Dave tanpa sepatah kata pun pada Dave.
Peristiwa ini dapat dilihat dari dialog dan narasi dalam novel London
Love Story karya Tisa TS. Dan Stanley Maulen. Pencitraan sebagai berikut:
Disebuah restoran, Caramel duduk menunggu dengan wajah
gelissah sembari menatap jam di pergelangan tangan. Seorang pelayan datang
menghampirinya dengan sebuah menu.
“Mbak, ini jangan diangkat ya! Saya mau ke toilet dulu.”
Ucap Caramel pada pelayan
Caramel beranjak ke toilet. Saast sedang berjalan ke toilet, caramel
melihat seorang cewek sedang duduk sendiri dengan sebuah undangan tergeletak
dimejanya. Tak lama setelah Caramel masuk kedalam toilet, pacar Caramel muncul
dan klangsung menuju ke meja cewek yang sedai tadi telihat memang menunggu
kedatangan seseorang. Dia adalah cewek yang duduk tidak jauh dari meja Caramel.
Dalam pertemuan Dave dengan cewek tersebut rupanya membahas tentang pernikahan
keduanya namun dlam perbincangan soal pernikahan tersebut ternyata Dave menolak
dan akan pemperkenalkan Caramel kepada cewek tersebut bahwa Caramel lah yang
menjadi pendamping hidupnya. Namun, disamping itu caramel yang sedari tadi
telah keluar dari toilet, tanpa sengaja mendengar percakapan meeka sontak kaki
Caramel membeku. Ia tak sanggup melangkahkan langkahnya. Dan Caramel seperti
tercekak, dadanya sesak, matanya terasa perih. Ia gemetaran ingin rasanya
mengambil sebuah belati dan menancapkannya kedada pacarnya. Tanpa terasa, air
mata Caramel jatuh menetes di pipinya. Ia tak tahan lagi Caramel langsung
berlai keluar, meninggalkan restoran, sejak malam itu, Caramel tak pernah lagi
terlihat, handphonenya pun tak lagi aktif. Ia seolah menghilang. (Tisa TS. Dan
Stanley Maulen,2016:115-117).
Peristiwa 11
Dalam peristiwa ini Bima yang memang menyukia Caramel mulai menunjukan
keseriusannya kepada Caramel. peristiwa ini dapat dilihat dari dialog dan
narasi dalam novel London Love Story
karya Tisa TS. Dan Stanley Maulen. Pencitraan sebagai berikut:
TOK...TOK...TOK..
Didepan rumah Caramel, Bima mondar mandir karena sedari tadi pintu rumah
Caramel tak jua terbuka untuknya.
“Mel...” penggilnya keras
Seklai lagi. Bima mengetuk pintu rumah Caramel. Caramel membukanya dengan
cepat. Ia melihat Bima sudah berdiri dengan sebuah bungkusa makanan yang
digunakan untuk menutupi wajahnya.
“Helloooo Caramelloooo..”
“Apaan sih Bim...” wajah Caramel jutek, nada suaranya dingin. Sungguh saat
seperti ini Caramel hanya ingin sendiri.
“Lo nggak susruh gue masuk ni?”
Caramel menggeser badannya memberikan jalan Bima untuk masuk, lalu menutup
pintu. Tanpa pikir panjang tangan Bima
meraih tangan Caramel dan bersujud dihadaannya “Kalo gitu buat akau berhak
untuk melarang kamu. Mel, will you merry me...”
Mulut Caramel menganga.
Kemudian percakapan anatara Bima dan Caramel pun mulai panjang dan
mengakibatkan Caramel menjadi marah pada Bima karena tidak mau menerima cinta
Bima. (Tisa TS. Dan Stanley Maulen,2016:143-147).
Peristiwa 12
Peristiwa ini
adalah kejadian dimana sebenarnya Bima dan Adelle telah merencanakan sesuatu
yaitu dimana akan mempetemukan Dave dan Caramel disebuah taman. Rencana yang
digunakan untik mempertemukan Dave dengan Caramel ailah dengan memutarkan lagu
kenangan milik Dave dan Caramel tersebut. Ditaman ini Dave dan Caramel mulai
bertemu kembali. Peristiwa ini dapat diliha dari dialog dan narasi dalam novel London Love Story karya Tisa TS. Dan Stanley Maulen. Pencitraan sebagai berikut:
Pagi sudah berlalu. Segala urusan Caramel sudah selesai. Sebenarnya ia
lebih suka untuk kembali kerumah, mendengarkan musik, berbaring, dan
selanjutnya terlelap diatas ranjang empuknya. Namun untuk menepati janjinya
pada Adelle, Caramel tetap melangkahkan kakinya menuju taman tempat ia bertemu
dengan Adelle pagi tadi. Dengan sabar, ia duduk menunggu disebuah bangku taman.
Disekelilingnya orang-orang lalu lalang dengan beragam aktivitas. Si sela-sela
ia menunggu Adelle, ia tidak tau dari mana suara lagu tiba-tiba terdengar dan
perlahan volume dari lagu favoritnya itu mulai membesar, membesar dan sekarang
sangat jelas sekali terdenga. Suaranya keluar dari speaker taman. Entah siapa
yang memasangnya.
Caramel terkejut.
Rasa penasaannya membuncah tinggi. Gerak tubuhnya semakin tidak terkendali
karena terus berputar mencari siapa kira-kira pelaku utama kejadian ini. Tapi
kejutan tidak sampai disitu saja perlahan rang-orang yang seliweran
disekeliling Caramel semakin lama semakin membuatnya tidak nyaman sebenarnya.
Hampir dua tahun lamanya, Caramel meninggalkan setelah peristiwa itu
menyakitkan yang ia alami di Bali. Sebuah peristiwa yang menyisakan luka dalam
dan pertanyaan bagi hati Caramel, sehingga Caramel berpikiran bahwa London
aadalah obat bagi sakit hatinya. Tapi nyatanya ia belum sungguh-sungguh sembuh
sekalipun telah berdan ribuan kilometer jauhnya dari Indonesia karena kini
penyebab semua kepedihannya ada tepat dihadapannya, bahkan ia perlahan
menghampiri Caramel
“Kara....” ini adalah sapaan pertamnya untuk Cramel setelah sekian lama.
Ada rasa canggung yang emnggantung dilidahnya.
“Ja-di, be-ner, kamu disini?” ucp cowok itu agak terbata-bata
Dengan wajah yang
kaget Caramel yang melihat ternya itu adalah mantannya yaitu Dave ia segera
mungkinmembalikan badannya dan seera meninggalkan Dave. Namun Dave tidak
berdiam diri saja dia juga mengejar Caramel kemanapun Caramel pergi. Namun
siapa sangka saat Dave mengeja Cramel kejadian yang tidak terduga menimpa Dave.
Sebuah kecelakaan yang menimpa Dave saat mengejar Caramel yang mengharuskan
Dave dilarikan ke rumah sakit tanpa sepengetahuan Caramel sebelumnya. (Tisa TS. Dan Stanley Maulen, 2016:155-166).
Peristiwa 13
Peristiwaa ini
Caramel telah menyadari bahwa Dave masuk rumah sakit yang telah diberitahu oleh
Adelle sebumnya. Peristiwa ini dapat dilihat dari dialog dan narasi dalam novel
novel London Love Story karya Tisa TS. Dan Stanley Maulen. Pencitraan sebagai
berikut:
Di sebuah ruangan Icu rumah sakit , Caramel berdiam diri disamping cowonya
dari masa lalu yang bisa dibilang mantannya. Bima dan Adelle menunggu didepan
ruangan ICU. Caramel terdiam menatap mantannya yang kaku tak sadarkan diri
dengan selang-selang yang terpasang ditubuhnya. Air mata keluar membasahi pipi
Caramel.
Tangannya mulai bergetar mengusap rambut
cowoknya secara perlahan.
“heyyyy...” ucap Caramel lembut, memanggil mantan cowonya itu. Ia mulai
terisak tanpa suara tak ada respon, tek bergerak
“maafin aku, maafin aku! Tapi aku enggak tau bagaiman lebih dari setahun
aku ngelewatin hari-hari aku...”
Keesokaan harinya...
Masih didalam ruang Icu Caramel duduk disamping bangsal mantan cowoknya
terbaring tiba-tiba Adelle memberi kode untuk mengajaknya keluar sebentar,
ternya diluar sudah menunggu dokter, Bima, dan Bayu. Saat itu dktermengatakan
bahwa alat bantu pernapasan Dve harus dilepas karena sudah melewati masa kritis
tetapi jantung dan sarafnya tidak berhenti merespon. Caramel yang mendengar hal
itu tidak mau mengkonfirmasikan untuk mencabu alat pernapasannya dicabut. Ia
pun beranjak lari masuk kedalam ruangan ICU dimana Dave terbaring.
Setelah semuanya berkumpul diluar ruangan ICU
hanya Caramel yang berda didalam dengan menangis agar Dave bisa bangun iay pun
berkali-kali mengucapakan maaf kepada Dave, hingga akhirnya Dave sadar.
Setelah Dave sadar ia pun meminta penjelasan kepada Caramel kenapa pergi
tanpa alasan dan sepatah katapun meninggalkan Dave. Hingga kahirnya Dave
mndapat jawaban dari Caramel dan Dave pun menjelaskan yang sebenarnya kejadian
yang sebenarnya saat Caamel yang tiba-tiba menghilang meninggalakan Dave. Dah
itu semua adalah kesalahpahaman Caramel. setelah semuanya dijelaskan akhinya
merekapun mersatu kembali dan menjalin hubungan yang sempat terputus tersebut.
(Tisa TS. Dan Stanley Maulen, 2016:172-184).
2.1.3 Data Latar/Setting yang Terdapat dalam Novel London Love Story Karya Tisa TS. Dan
Stanley Maulen.
1.
Data Tempat
TABEL 01 DATA
TEMPAT DALAM NOVEL LONDON LOVE STORY
KARYA TISA TS. DAN STANLEY MAULEN.
nmmNO
|
Keterangan Tempat
|
Kutipan
|
1
|
London
|
Memasuki musim dingin, kota London massih
cukup bersahabat jika kita ingin berjalan-jalan diluar atau di taman. (Tisa
TS. Dan Stanley Maulen, 2016:5).
|
2
|
Kafe Pizza
|
Bunyi bel diatas pintu yang menandakan bawa
baru saja pintu terbuka, tedengar saat Caramel masuk kedalam sebuah kafe
pizza tempat ia berkerja paruh waktu. (Tisa TS. Dan Stanley Maulen, 2016:14).
|
3
|
Klub
|
Beberapa saat kemudian, mercy slk putih itu
behenti di vellet parking sebuah klub yang cukup ternama di London. (Tisa TS.
Dan Stanley Maulen, 2016:20).
|
4
|
Jembatan
|
Diluar mobil, Dave melihat sorang cewk
dengan gaun pengantin warna putih berdiri dipinggir jembatan. (Tisa TS. Dan
Stanley Maulen, 2016:28).
|
5
|
Apartemen
|
Beruntung bagi Dave, ia sudah berada di
apartemen mewahnya yang berukuran besar dan terletak disebelah barat kota dan
tidak jauh dari kawasan kerajaan. (Tisa TS. Dan Stanley Maulen, 2016:35).
|
6
|
Di Pinggir Jalan
|
Di pinggir jalan, tidak jauh dari lokasi
Bima dan Adelle bertemu, Caramel si gadis cantik mungil berdiri dengan wajah
gelisah. (Tisa TS. Dan Stanley Maulen, 2016:80).
|
7
|
Di Stasiun Tube
|
Di sebuah stasiun tube atau kereta bawah
tanah Caramell dan Adelle terus
berbincang akrab dengan sesekali diselingi taa renyah. (Tisa TS. Dan Stanley
Maulen, 2016:82).
|
8
|
Kapsul London Eye
|
“Wah bagus banget” celoteh Caramel penuh
kekaguman dari bilik jendela kapsul London eye saat melihat keseluruhan
paronama ibu kota Inggris itu yang bisa telihat jelas dari ketinggian 137
meter. (Tisa TS. Dan Stanley Maulen, 2016:85).
|
9
|
Trotoar
|
Puluhan orang bergerak cepat nan kaku diatas
trotoa dengan jaket panjang, syal, sarung tangan dan beberapa mmakai penutup
mata, berjalan saling mendahului. (Tisa TS. Dan Stanley Maulen, 2016:93).
|
10
|
Tanjung Benoa, Bali
|
Caramel tengah berada di kapal motor cepat
berukuran sedang berisikan banyak penumpang. Sebentar lagi mereka akan tiba
di Tanjung Benoa, Bali. (Tisa TS. Dan Stanley Maulen, 2016:99).
|
11
|
Dermaga
|
Hujan deras menyamabut kapal yang ditumpangi
Caramel dan cowok itu saat merapat di dermaga Tanjung Benoa. (Tisa TS. Dan
Stanley Maulen, 2016:101).
|
12
|
Restoran
|
Disebuah restoran mewah denagn pemandanagan
persawahan yang dihiasi dengan barisan obor, Camel menikmati makan malam yang
sangat romatis dengan seorang cowok (Tisa TS. Dan Stanley Maulen, 2016:105).
|
13
|
Pantai Kuta
|
Hari ini, menurut BMG, panas mencapai kurang
lebih 34 c. Namun ini tidaklah membuat kawasan pantai kuta dan sekitarnya
menjadi sepi. (Tisa TS. Dan Stanley Maulen, 2016:109).
|
14
|
Rumah Caramel
|
Didepan rumah Caramel, Bima mndar-mandir,
karena sedari tadi pintu rumah Caramel tak jua tebuka untuknya. (Tisa TS. Dan
Stanley Maulen, 2016:143).
|
15
|
Taman
|
Disebuah taman Adelle dan Caramel duduk
bersama dengan wajah yang sama-sama tidak bersinar. (Tisa TS. Dan Stanley
Maulen, 2016:149).
|
16
|
Ruang ICU, Rumah Sakit
|
Disebuah ruang ICU rumah sakit, Caramel
berdiri disamping cowok dai masa lalunya yang bisa dibilang mantannya. (Tisa
TS. Dan Stanley Maulen, 2016:172).
|
2.
Data Waktu
TABEL 02 DATA TEMPAT DALAM NOVEL LONDON LOVE STORY KARYA TISA TS. DAN
STANLEY MAULEN.
No
|
Keterangan Waktu
|
Kutipan
|
1
|
Pagi
|
“Good morning. Miss Caramel Nugroho?” tukang pos itu
sepertinya agak kesulitan mengeja nama Jawa dibelakang nama Caramel. (Tisa
TS. Dan Stanley Maulen, 2016:9).
|
2
|
Malam
|
Malam telah tiba di London. Cahaya menyala dari gedung-gedung bertingkat,
layar-layar led dan berbagai ikon di London Eye yang bersinar bak bintang. (Tisa
TS. Dan Stanley Maulen, 2016:19).
|
3
|
Siang
|
Udara sejuk menyembur pelan lewat angin yang
bersemilir, menyapu halus London pada siang hari ini. (Tisa TS. Dan Stanley
Maulen, 2016:71).
|
2.1.4 Data Amanat yang Terdapat dalam Novel London Love Story Karya Tisa TS. Dan
Stanley Maulen.
Penulis membagi pesan amanat yang terdapat dalam Novel London Love Story Karya Tisa TS. Dan Stanley Maulen yaitu pesan
tersurat. Amanat tersurat adalah sesuatu hal yang disampaikan secara jelas dan dapat
dipahami sebagaimana adanya apakah tertulis atau diucapkan. Kita dapat langsung
memahami dan menamngkap pesan yang ingin disampaikan hanya dengnan
memperhatikan kata-kata yang dituliskan atau diucapkan. Berikut ini data yang
menjadi bahan untuk dianalisis penulis sesuai dengan rumusan masalah yang telah
dibuat:
Data Pesan Tersurat yang Terdapat dalam Novel London Love Story Karya Tisa TS. Dan Stanley Maulen.
TABEL 03 DATA PESAN TERSURAT DALAM NOVEL LONDON LOVE STORY KARYA TISA TS. DAN
STANLEY MAULEN.
No
|
Kutipan
|
1
|
Buka hatimu jika kamu ingin dicintai. (Tisa TS. Dan
Stanley Maulen, 2016:18).
|
2
|
Jatuh cinta adlah saat kita memberi sesorang kekuasaan
untuk menyakiti kita, tapi kita percaya ia tidak akan menyakiti kita. (Tisa
TS. Dan Stanley Maulen, 2016:70).
|
3
|
Terkadang sesorang ditakdirkan ada dalam hati kita tapi
tidak dalam hidup kita. (Tisa TS. Dan Stanley Maulen, 2016:84).
|
4
|
Butuh dua hati untuk saling jatuh cinta, meski cukup
satu hati untuk menghancurkannya. (Tisa TS. Dan Stanley Maulen, 2016:92).
|
5
|
Setiap satu pintu tertutup, maka pintu hati lain akan
terbuka. (Tisa TS. Dan Stanley Maulen, 2016:118).
|
6
|
Hal paling menyakitkan, saat orang yang kita cintai
mengharapkan cinta oang lain. (Tisa TS. Dan Stanley Maulen, 2016:148).
|
7
|
Kadang, orang yang kita cintai dengan orang yang
mencintai kita, bukan orang yang sama. (Tisa TS. Dan Stanley Maulen,
2016:167).
|
8
|
Bukan cinta yang membunuhku, tapi harapan atas cinta
itu yang membunuhku. (Tisa TS. Dan Stanley Maulen, 2016:176).
|
9
|
Persahabatan bukan dinilai lamanya waktu. Tapi,
besarnya pengorbanan yang tak mengenal waktu. (Tisa TS. Dan Stanley Maulen,
2016:185).
|
2.1.5 Data Tema yang Terdapat dalam Novel London Love Story Karya Tisa TS. Dan
Stanley Maulen.
Data tema yang penulis dapat dari novelLondon
Love Storytelah dijelaskan dari peristiwa yang terjadi dalam novel. Penulis
telah membaca novel dan membuat catatan peristiwa nvel dari awal sampai akhir
cerita penyelesaian novel. Tema yang telah dibuat oleh pengarang yaitu bertahan
dengan cinta dimasa yang akan datang dan berusahamempertahankannya yang dicari kebenarannya oleh penulis dari
kejadian-kejadian dalam novel.
2.2
Analisis Data
1.
Tahapan Alur Dalam Novel London Love
Story Karya Tisa TS. Dan Stanley Maulen.
Alur dalam karya fiksi merupakan suatu tahap-tahap peristiwa. Alur juga
merupakan rangkaian peristiwa dalam sebuah cerita. Alur atau rangkaian
peristiwa dalam karya fiksi terdiri dari beberapa tahap. Tahap-tahap peristiwa
dalam karya fiksi beraneka ragam. Dalam cerita fiksi atau cerpen, urutan tahap
peristiwa beraneka ragam. Rangkaian peristiwa dikenal dengan adanya penyebab
permasalahan, pemasalahan, titik permasalahan, dan diakhiri dengan
penyelesaian.
Eksposisi dan pengembangan cerita adalah bagian cerita yang menceitakan
awal kisah cinta tokoh utama. Pengembangan ceritanya dikembangkan dengan adanya
peristiwa-peristiwa yang memacu konflik dalam novel London Love Story Karya
Tisa TS. dan Stanley Maulen.
Tegangan atau suspensi adalah awal cerita dengan berangkat dari suatu
paparan peristiwa yang menenangkan dan menyita perhatian pembaca, karena adanya
sesuatu yang mengundang tanda tanya yang bisa diistilahkan dengan suspensi
dalam novel London Love Story yang menceritakan kejadian dimasalalu yang
membuat pembaca penasaran dengan cerita selanjutnya yang disajikan oleh
pengarang mengingat kisah cinta yang banyak diminati para remaja.
Klimaks adalah bertambahnya masalah yang dihadapi oleh tokh dalam novel
London Love Story Karya Tisa TS. dan Stanley Maulen. Masalah ini berawal dari
masalah kecil yang dihadapi oleh tokoh Caramel sampai masalah yang dihadapi
oleh kedua tokoh Caramel dan Dave. Penyelesaian adalah titik akhir yang
dihadapai tokoh bisa berakhir dengan perasaan yang gembira, terharu, dan senag
dalam novel London Love Story Karya Tisa TS. dan Stanley Maulen.
Alur cerita yang terdapat dalam novel London Love Story merupakan alur maju
mundur dan tahapan-tahapan yang penulis analisis dari data peristiwa-petistiwa
yang sudah penulis kimpulkan, maka tahapan alur dalam novel London Love Story
dijelaskan penulis sebagai berikut berikut:
1.
Pada peristiwa 1-6, menempati kedudukan eksposisi dan pengembangan cerita,
yaitu peristiwa awal kehidupan Caramel di kota London yang melanjutkan study
nya diluar negeri dan tak hanya melanjutkan kuliahnya tapi Caramel juga
meninggal kan masalalu yang ada di di indonesia.
2.
Pada peristiwa 7-10, menempati kedudukan sebagai tegangan atau suspensi
yaitu menceritakan tentang masalalu Caramel dana Dave pada dua tahun silam
diawal pertemuan mereka terjadi.
3.
Pada peristiwa 11, menempati kilamaks dimana munculnya masalah yang
dihadapi tokoh. Peristiwa ini diawali oleh konflik yang dihadapai oleh Caramel.
4.
Pada peristiwa 12-13, menempati kedudukan sebagai enyelesaian yaitu titik
akhir yang dihadapai oleh tokoh. Penyelesaian ini berada pada peristiwa dimana
dave menceritakan atas kesalahpahaman yang dirasakan oleh Caramel selama ini
terhadap Dave.
Dari data yang sudah penulis tentukan tahapan alurnya diatas, maka dapatlah
penulis membuat kesimpulan bahwa alur yang digunakan dalam novel London Love
Story ini memakai alur maju mundur atau campuran. Tahapan cerita dalam novel
London Love Story memiliki tiga tahapan yaitu tahapan eksposisi dan
pengembangan, tegangan tau suspensi, klimaks dan penyelesaian.
2.
Latar/Setting yang Terdapat dalam Novel London Love Story
Penulisan latar cerita noveel dan cerpen terlihat langsung secara
kualitatif terdapat perbedaan yang menonjol. Pelukisan keadaan tokoh dan
lingkungan yang amat teliti dan berkepanjangan, termasuk deskripsi keadaan
tokoh sepertiterhadap tokoh utama dalam novel tidak selamanya efektif. Dalam
novel London Love Story pengarang dalam menentukan latar cerita juga
menggambarkan keromantisan tersendiri bagi pembaca maupun tokoh dalam cerita. Latar
cerita yang terdapat dalam novel London Love Story Karya Tisa TS. dan Stanley
Maulen adalah sebagai berikut:
Data 1
1)
London
Penulis menemukan dalam novel London Love
Story, pengarang menggunakan latar cerita di London. Hal ini penulis temukan
pada kutipan berikut “Memasuki musim dingin, kota London massih cukup
bersahabat jika kita ingin berjalan-jalan diluar atau di taman.”
2)
Kafe Pizza
Penulis menemukan dalam novel London Love Story, pengarang menggunakan
latar cerita di kafe pizza. Hal ini penulis temukan pada kutipan berikut “Bunyi
bel diatas pintu yang menandakan bawa baru saja pintu terbuka, tedengar saat
Caramel masuk kedalam sebuah kafe pizza tempat ia berkerja paruh waktu.”
3)
Klub
Penulis menemukan dalam novel London Love Story, pengarang menggunakan
latar cerita di sebuah klub. Hal ini penulis temukan pada kutipan berikut
“Beberapa saat kemudian, mercy slk putih itu behenti di vellet parking sebuah
klub yang cukup ternama di London.”
4)
Jembatan
Penulis menemukan dalam novel London Love Story, pengarang menggunakan
latar cerita di jembatan. Hal ini penulis temukan pada kutipan berikut “Diluar
mobil, Dave melihat sorang cewk dengan gaun pengantin warna putih berdiri
dipinggir jembatan.”
5)
Tanjung Benoa, Bali
Penulis menemukan dalam novel London Love Story, pengarang menggunakan
latar cerita di Bali. Hal ini penulis temukan pada kutipan berikut “Caramel
tengah berada di kapal motor cepat berukuran sedang berisikan banyak penumpang.
Sebentar lagi mereka akan tiba di Tanjung Benoa, Bali.”
6)
Restoran
Penulis menemukan dalam novel London Love
Story, pengarang menggunakan latar cerita di Restoran. Hal ini penulis temukan
pada kutipan berikut “Disebuah restoran mewah denagn pemandanagan persawahan
yang dihiasi dengan barisan obor, Camel menikmati makan malam yang sangat
romatis dengan seorang cowok.”
7)
Ruang ICU, Rumah Sakit
Penulis menemukan dalam novel London Love Story, pengarang menggunakan
latar cerita di Rumas sakit. Hal ini penulis temukan pada kutipan berikut
“Disebuah ruang ICU rumah sakit, Caramel berdiri disamping cowok dai masa
lalunya yang bisa dibilang mantannya.”
Data 2
Pengarang juga menggambarkan latar waktu dalam novel London Love Story
Karya Tisa TS. dan Stanley Maulen. Latar waktu yang penulis buat adalah sebagai
berikut:
1)
Pagi
Pengarang menggambarkan Latar waktu
(pagi) dalam novel London Love Story. Kutipan ini di bagian dialog dan narasi
yang menceritakan Caramel menerima surat dari ibunya. Latar waktu (pagi)
tersebut penulis temukan pada kutipan berikut “Good morning. Miss Caramel
Nugroho?” tukang pos itu sepertinya agak kesulitan mengeja nama Jawa dibelakang
nama Caramel.”
2)
Malam
Pengarang menggambarkan Latar waktu
(malam) dalam novel London Love Story. Kutipan ini di bagian narasi
menceritakan suasana kota London. Latar waktu (malam) tersebut penulis temukan
pada kutipan berikut “Malam telah tiba di London. Cahaya menyala dari
gedung-gedung bertingkat, layar-layar led dan berbagai ikon di London Eye yang
bersinar bak bintang.”
3)
Siang
Pengarang menggambarkan Latar waktu
(siang) dalam novel London Love Story. Kutipan ini di bagian narasi yang
menceritakan suasana siang di kota London. Latar waktu (siang) tersebut penulis
temukan pada kutipan berikut “Udara sejuk menyembur pelan lewat angin yang
bersemilir, menyapu halus London pada siang hari ini.”
3.
Amanat Dalam Novel London Love Story Karya Tisa TS. dan Stanley Meulen.
Amanat sering pula disebut pesan moral atau
himbauan-himbauan yang terdapat dalam cerita. Pada masa lampau pesan moral
sering disampaikan oleh pengarang cerita ekspilisit, verbal dan langsung,
tetapi dimasa kini cara seperti itu jarang terjadi. Penulis-penulis sekarang
lebih sering menyiratkan pesan secara implisit melalui prilaku tokoh, terutama
menjelas cerita akhir.
Dari pernyataan diatas penulis merumuskan sendiri amanat yang tersurat
dalam novel Novel London Love Story Karya Tisa TS. dan Stanley Meulen. Berikut
ini pesan tersurat penulis jelaskan sebagai berikut:
Data I: Pesan tersurat dalam novel London Love
Story
Dari data yang sudah penulis buat dan penulis baca, maka penulis membuat
pesan tersurat dalam novel London Love Story Karya Tisa TS. dan Stanley Meulen
sebagai berikut:
1)
Dalam keadaan jatuh cinta apapun yang dilakukan oleh orang yang kita cintai
selalu benar meskipun terkadang salah
2)
Kalau ingin dicintai harus siap membuka hati.
3)
Dalam persahabatan itu bukan dinilai dari waktu lama bersahabat taoi
bagaimana pengorbanannya terhadap sahabat.
4.
Tema yang Terdapat dalam novel London Love Story
Tema juga merupakan topik pembicaraan dalam karangan atau cerita dalam
sebuah karya sastra khususnya novel, tema juga merupakan tujuan yang akan
dicapai pengarang. Tema adalah ide yang mendasari suatu cerita sehingga
berperan juga sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya fiksi yang
diciptakannya. Tema juga merupakan suatu yang menjadi dasar cerita. Ia selalu
berkaitan dengan berbagai pengalaman kehidupan, seperti masalah cinta, kasih,
rindu, takut, maut, religius, dan sebagainya. Dalam hal tertentu, sering tema
dapat di sinonimkan dengan ide atau tujuan utama cerita. Begitu juga tema yang
penulis dapat dari novel London Love Story ini memiliki kaitan masalah cinta,
kasih dan rindu.
Berdasarkan isi cerita yang penulis baca, penulis menemukan beberapa tema
yang mampu diusung dalam novel yang berjudul London Love Story yaitu:
1.
Kisah cinta yang
butuh pengorbanan.
2.
Perasaan yang tetap
bertahan pada satu hati saja.
Dari tema diatas
maka penulis dapat membenarkan bahwa tema novel London Love Story ialah “Bertahan dengan cinta dimasa yang akan
datang dan berusaha mempertahankannya”.
2.3
Intreprestasi Data
Setelah penulis
melakukan penelitian terhadpa novel yang bejudul London Love Story melalui
deskripsi data dan analisis data, maka pada sub bab ini penulis dapat
mengintreprestasikan data dan penelitian tentang unsur intrinsik yang terdapat
dalam novel tersebut.Novel London Love Stori mengisahkan tentang kisah cinta
dua pasang remaja dimana Dave berusaha mempertahankan cintanya meski dalam
keadaan Caramel yang salah paham terhadapnya. Alur cerita yang terdapat dalam
novel London Love Story adalah alur maju mundur atau campuran yang memiliki
empat tahapan yaitu eksposisi pengembangan cerita, tegangan atau suspensi,
klimaks dan penyelesaian. Tahapan alur ini membuat pembaca tidak bosan dan
jalan cerita tidak monoton. Alur ceritanya sambung-menyambung membuat pembaca
tidak bisa melompati ceritanya.
Cerita dalam novel
London Love Story ini melibatkan latar tempat dan latar waktu. Latar tempat
yang tergambar dalam isi novel London
Love Story adalah (1)London, (2) Kafe Pizza, (3) Klub, (4) Jembatan, (5) Apartemen, (6) Di
Pinggir Jalan, (7) Di Stasiun Tube, (8) Kapsul London Eye, (9) Trotoar, (10)
Tanjung Benoa, Bali, (11) Dermaga, (12) Restoran, (13) Pantai Kuta, (14) Rumah
Caramel, (15) Taman, (16) Ruang ICU, Rumah Sakit. Selanjutnya latar waktu dalam
novel London Love Story adalah (1) pagi, (2) malam, (3) siang. Tempat yang
berpindah-pindah memberikan informasi yang luas terhadap pembaca dan sesuai
dengan judul yang dibuat pengarang yaitu London Love Story dengan tema bertahan dengan cinta dimasa yang akan datang dan
berusaha mempertahankannya.
Amanat yang dapat
penulis simpulkan adalah jika kita benar benar mencintai seserang maka
pertahankan karena cinta takkan pernah menghianati. Kemudian jangan terlalu
cepat mengambil kesimpulan sendiri karena dapat menimbulkan adanya salah
paham.Berdasarkan isi cerita yang penulis baca dan rumusan tema yang telah penulis
buat pada novel London Love Story adalah “Bertahan
dengan cinta dimasa yang akan datang dan berusaha mempertahankannya”.
BAB III KESIMPULAN
3.1
Kesimpulan
Bedasarkan analisis
data dapatlah penulis mengemukakan simpulan sebagai berikut:
1.
Alur cerita yang
terdapat dalam novel London Love Story adalah alur maju mundur atau campuran
yang memiliki empat tahapan yaitu eksposisi pengembangan cerita, tegangan atau
suspensi, klimaks dan penyelesaian. Tahapan alur ini membuat pembaca tidak
bosan dan jalan cerita tidak monoton. Alur ceritanya sambung-menyambung membuat
pembaca tidak bisa melompati ceritanya.
2.
Cerita dalam novel
London Love Story ini melibatkan latar tempat dan latar waktu. Latar tempat
yang tergambar dalam isi novel London
Love Story adalah (1)London, (2) Kafe Pizza, (3) Klub, (4) Jembatan, (5) Apartemen, (6) Di
Pinggir Jalan, (7) Di Stasiun Tube, (8) Kapsul London Eye, (9) Trotoar, (10)
Tanjung Benoa, Bali, (11) Dermaga, (12) Restoran, (13) Pantai Kuta, (14) Rumah
Caramel, (15) Taman, (16) Ruang ICU, Rumah Sakit. Selanjutnya latar waktu dalam
novel London Love Story adalah (1) pagi, (2) malam, (3) siang. Tempat yang
berpindah-pindah memberikan informasi yang luas terhadap pembaca dan sesuai
dengan judul yang dibuat pengarang yaitu London Love Story dengan tema bertahan dengan cinta dimasa yang akan datang dan
berusaha mempertahankannya.
3.
Amanat yang dapat
penulis simpulkan adalah jika kita benar benar mencintai seserang maka
pertahankan karena cinta takkan pernah menghianati. Kemudian jangan terlalu
cepat mengambil kesimpulan sendiri karena dapat menimbulkan adanya salah paham.
4.
Berdasarkan isi
cerita yang penulis baca dan rumusan tema yang telah penulis buat pada novel
London Love Story adalah “Bertahan dengan
cinta dimasa yang akan datang dan berusaha mempertahankannya”.
3.2
Hambatan dan Saran
3.2.1 Hambatan
Dalam penyelesaian
karya ilmiah ini penulis lakukan mulai dari menetapkan judul, mencari referensi
yang relevan mengalami beberapa hambatan. Hambatan yang penulis alami selama
melakukan penelitian ini penulis uraikan sebagai berikut:
1.
Penulis merasa
kesulitan mencari buku-buku sumber yang sesuai dengan permasalahan penulis
untuk pendukung dan dijadikan acuan untuk melakukan penelitian ini.
2.
Sulitnya mengelolah
data karena kurangnya kemampuan penulis dalam memahami isi novel cerita
tersebut. Mengolah data penulis memerlukan kecermatan, dan ketelitian agar
menghasilkan laporan penelitian yang baik.
3.2.2 Saran
Adapun saran yang
dapat penulis berikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Kepada pihak universitas
khususnya pepustakaan. Hendaknya menyediakan buku-buku penunjang khususnya
untuk para mahasiswa yang melakukan penelitian sesuai dengan penelitiannya. Hal
ini penulis uraikan karena pada saat penulis melakukan proses penusunan karya
ilmiah ini di hadapkan dengan sulitnya menemukkan buku-buku yang relvan.
2.
Diharapkan kepada
peneliti yang menyukai karya ilmiah ini agar lebih mengerti,memahami tentang
unsur yang membangun sebuah novel. Hal ini di sebabkan karena ternyata unsur
intrinsik itu sangat penting dalam kesuksesan pengarang dalam membuat sebuah
novel.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. Dkk.
2003. Tata Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Aminuddin. 2008.
Pengantar Apesiasi Karya Sasta. Bandung: Sinar BaruAlgensindo
Nurgiyantoro, Burhan. 2013.
Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah MadaUniversity Press.
Sundaru, Haryo. 2013. “Analisis
Unsur-Unsur Intrinsik Dalam Cerita Cekak Dongenge Pakdhe Bab Lendhut Lapindo”.
Depok. Uniiversitas Indonesia
Asriani.2013. “Kajian
Unsur-Unsur Intrinsik Novel Samudra Pasai Karya Putra Gara”. Banda Aceh.
Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
Nita, Diyan. 2014. “ Analisis
Unsur Intrinsik Novel Sang Alkemis Karya Paulo Coelho”. Tanjungpinang.
Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Hamidy, UU. 2012. Pembahasan Karya Fiksi dan Puisi.Pekanbaru
: Bilik Kreatif Press.
Sawitri, Rika. 2015. Analisis Unsur Instrinsik Novel 99 Cahaya Di Langit EropaKarya Hanum
Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Pekanbaru :
Universitas Islam Riau.
Widjono. 2011. Bahasa Indonesia. Jakarta: Grasindo
Tinambunan, Jamilin. 2017. Tips Praktis Menulis
Karya Ilmiah. Pekanbaru: Forum.
Padi. 2013. Kumpulan Super Lengkap Satra Indonesia.
Jakarta: CV. Ilmu Padi Infa Pustaka Makmur.

Komentar
Posting Komentar